Senin, 03 Oktober 2016

ayam petelur

h1
AYAM PETELUR

1. SEJARAH SINGKATAyam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.Menginjak awal tahun 1900-an, ayam liar itu tetap pada tempatnya akrab dengan pola kehidupan masyarakat dipedesaan. Memasuki periode 1940-an, orang mulai mengenal ayam lain selain ayam liar itu. Dari sini, orang mulai membedakan antara ayam orang Belanda (Bangsa Belanda saat itu menjajah Indonesia) dengan ayam liar di Indonesia. Ayam liar ini kemudian dinamakan ayam lokal yang kemudian disebut ayam kampung karena keberadaan ayam itu memang di pedesaan. Sementara ayam orang Belanda disebut dengan ayam luar negeri yang kemudian lebih akrab dengan sebutan ayam negeri (kala itu masih merupakan ayam negeri galur murni). Ayam semacam ini masih bisa dijumpai di tahun 1950-an yang dipelihara oleh beberapa orang penggemar ayam. Hingga akhir periode 1980-an, orang Indonesia tidak banyak mengenal klasifikasi ayam. Ketika itu, sifat ayam dianggap seperti ayam kampung saja, bila telurnya enak dimakan maka dagingnya juga enak dimakan. Namun, pendapat itu ternyata tidak benar, ayam negeri/ayam ras ini ternyata bertelur banyak tetapi tidak enak dagingnya.Ayam yang pertama masuk dan mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras petelur white leghorn yang kurus dan umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hinggamenjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yang memang khusus untuk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras mempunyai klasifikasi sebagai petelur handal dan pedaging yang enak. Mulai terjadi pula persaingan tajam antara telur dan daging ayam ras dengan telur dan daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai diatas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep makanan tradisional saja. Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur.Ayam kampung memang bertelur dan dagingnya memang bertelur dan dagingnya dapat dimakan, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai ayam dwiguna secara komersial-unggul. Penyebabnya, dasar genetis antara ayam kampung dan ayam ras petelur dwiguna ini memang berbeda jauh. Ayam kampung dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa baiknya. Sehingga ayam kampung dapat mengantisipasi perubahan iklim dengan baik dibandingkan ayam ras. Hanya kemampuan genetisnya yang membedakan produksi kedua ayam ini. Walaupun ayam ras itu juga berasal dari ayam liar di Asia dan Afrika.2. SENTRA PETERNAKANAyam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa dan Sumatera, tetapi peternakan ayam telah menyebar di Asia dan Afrika serta sebagian Eropa.3. J E N I SJenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:1) Tipe Ayam Petelur Ringan.Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga bila kepanasan.2) Tipe Ayam Petelur Medium.Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama. Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.4. MANFAATAyam-ayam petelur unggul yang ada sangat baik dipakai sebagai plasma nutfah untuk menghasilkan bibit yang bermutu. Hasil kotoran dan limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yang dapat diolah menjadi pupuk kandang, kompos atau sumber energi (biogas). Sedangkan seperti usus dan jeroan ayam dapat dijadikan sebagai pakan ternak unggas setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan juga dalam upacara keagamaan.5. PERSYARATAN LOKASI1) Lokasi yang jauh dari keramaian/perumahan penduduk.2) Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran.3) Lokasi terpilih bersifat menetap, tidak berpindah-pindah.6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYASebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
  1. Kandang
  1. Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua: a) Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur; b) Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1) kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni; 2) kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan; 3) kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).
  1. Peralatan
a. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
b. Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
c. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d. Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
6.2. Peyiapan Bibit
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
a) Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
b) Pertumbuhan dan perkembangan normal.
c) Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
a) Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d) Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f) Tidak ada letakan tinja diduburnya.
  1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
  1. Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:
a. Konversi Ransum.
Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu
banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit
ayamnya.
b. Produksi Telur.
Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tidak menguntungkan.
c. Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan.
Apabila kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat dilihat pada data di bawah ini.
– Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
– Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.
– Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.
– H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
– Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.
– Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
– Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
– Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
– Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
– Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
– Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.
– Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
– Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.
2.
6.3. Pemeliharaan
  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
  1. Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup.
  1. Pemberian Pakan
  1. Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
– Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
– Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.
Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
b. Kwalitas dan kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
– Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
– Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
  1. Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dalam hal ini dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
a. Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor; minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor; minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
  1. Pemberian Vaksinasi dan Obat
  1. Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif.
Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.
Macam-macam vaksin:
a) Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
b) Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
c) Vaksin NCD HB-1/Pestos.
d) Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
e) Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.
Persyaratan dalam vaksinasi adalah:
a) Ayam yang divaksinasi harus sehat.
b) Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
c) Sterilisasi alat-alat.
6. Pemeliharaan Kandang
Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Penyakit
1. Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dengan angka kematian yang tinggi.
Penyebab: Salmonella pullorum.
Pengendalian: diobati dengan antibiotika
2. Foel typhoid
Sasaran yang disering adalah ayam muda/remaja dan dewasa.
Penyebab: Salmonella gallinarum.
Gejala: ayam mengeluarkan tinja yang berwarna hijau kekuningan.
Pengendalian: dengan antibiotika/preparat sulfa.
3. Parathyphoid
Menyerang ayam dibawah umur satu bulan.
Penyebab: bakteri dari genus Salmonella.
Pengendalian: dengan preparat sulfa/obat sejenisnya.
4. Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida.
Gejala: pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
Pengendalian: dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
5. Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri dan virus.
Gejala: ayam yang terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dapat disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.
6. CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yang populer di Indonesia. Menyerang anak ayam dan ayam remaja. Pengendalian: dilakukan dengan antibiotika (Spiramisin dan Tilosin).
7. Infeksi synovitis
Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler dan kalkun.
Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma.
Pengendalian: dengan antibiotika.
7.2. Penyakit karena Virus
1. Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan.Tungau (kutuan) Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
2. Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.
3. Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yang serius terjadi pada unggas.
Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dengan desinfektan, misalnya karbol.
Pengendalian: (1) belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini; (2) pencegahan dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
4. Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar.
Penyebab: virus Borreliota avium. Pengendalian: dengan vaksinasi.
5. Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%. Pengendalian: dengan vaksinasi.
6. Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.
7.3. Penyakit karena Jamur dan Toksin
Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yang menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :
1. Muntah darah hitam (Gizzerosin)
Ciri kerusakan total pada gizzard ayam. Penyebab: adalah racun dalam
tepung ikan tetapi tidak semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan yang menguraikan asam amino hingg menjadi racun. 
Pengendalian: belum ada.
2. Racun dari bungkil kacang
Minyak yang tinggi dalam bungkil kelapa dan bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. Untuk menghindari keracunan bungkil kacang maka dalam rancung tidak digunakan antioksidan atau bungkil kacang dan bungkil kelapa yang mengandung kadar lemak tinggi.
7.4. Penyakit karena Parasit
1. Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan. Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
2. Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak aktif.
7.5. Penyakit karena Protoza
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang dan genangan air.
8. P A N E N
8.1. Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang diahsilkan oelh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.
8.2. Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang dapat dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
8.3. Pengumpulan
Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong.
8.4. Pembersihan
Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yang kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yang terkena litter dapat dibersihkan dengan amplas besi yang halus, dicuci secara khusus atau dengan cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan untuk telur tetas.
9. PASCA PANEN

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya ayam petelur buras (150 ekor) tahun 1998 di Bintaro, Jakarta.
1) Biaya produksi
a. Modal tetap (investasi)
– Kandang dan atap
– Induk 150 ekor @ Rp. 17.500,-
Jumlah biaya modal tetap 
Rp. 225.000,-
Rp. 2.626.000,-
Rp. 2.850.000,-
b. Modal kerja/variabel
– Pakan 90 gr x 150 x Rp. 1.210,-/kg x 30
– Penyusutan kandang (4tahun)
– Penyusutan induk (umur produktif 2 tahun)
– Obat-obatan
– Resiko kematian 3% per tahun 
Rp. 490.000,-
Rp. 4.700,-
Rp. 109.375,-
Rp. 1.000,-
Rp. 6.565,-
Jumlah biaya modal kerja Rp. 611.640,-
Jumlah biaya prasarana produksi Rp. 611.640,-
2) Pendapatan
a. Telur 60 x Rp. 650,- x 30 Rp. 1.170.000,-
b. Ayam afkir 141 ekor x Rp. 10.000,- Rp. 58.750,-
Jumlah pendapatan Rp. 1.228.750,-
3) Keuntungan
a. Rp. 1228.750,- – Rp. 611.640,- = Rp. 617.110,-
4) Parameter kelayakan usaha
a. B/C ratio = 2,0
Keterangan :
– Perhitungan biaya dan pendapatan dilakukan dalam 1 bulan
– Harga-harga diperhitungkan pada bulan November 1998
– Diperlukan luas tanah 40 m2
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Dewasa ini kebutuhan telur dalam negeri terus meningkat sejalan dengan peningkatan pola hidup manusia dalam meningkatkan kebutuhan akan protein hewani yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak. Kebutuhan akan telur yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal.
Dengan melihat kondisi tersebut budidaya ayam petelur dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan bila di kelola secara intensif dan terpadu














Rabu, 18 Mei 2016

Cara Merawat Ikan Cupang dengan Benar

akuariumhias.blogspot.comakuariumhias.blogspot.com
Memelihara ikan hias air tawar, seperti ikan cupang memang memberikan pemandangan yang indah di rumah. Namun, ketika kita memutuskan untuk memelihara ikan cupang, kita juga harus siap untuk merawat ikan tersebut. Oleh karena itu, untuk merawat ikan cupang, kita perlu mengetahui lcara merawat ikan cupang dengan benar. Berikut beberapa cara merawat ikan cupang dengan benar.

Pemberian Pakan

Ikan cupang diberi makan makanan yang alami seperti kutu air sebanyak dua kali dalam sehari. Pemberian makan sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari. Pakan ikan diberikan secukupnya saja karena jika kita terlalu banyak memberi pakan, maka kemungkinan ikan tidak bisa menghabiskan dan dikhawatirkan pakan tersebut akan membusuk di dalam air. Hal ini akan mempengaruhi kualitas air akuarium dan dapat menyebabkan ikan cupang kita terkena penyakit bahkan mati.
Cara pemberian makan ikan cupang dengan kutu air sebaiknya menggunakan sendok teh agar kita bisa mengira-ngira seberapa banyak makanan yang harus diberikan. Selain itu, kita juga dapat menggunakan botol air mineral yang diberi selang di bagian tutupnya. Kemudian, kutu air dimasukkan ke dalam botol tersebut dan selanjutnya disemprotkan ke dalam akuarium atau jika kutu air dalam keadaan beku, kita cukup mencuil-cuil kutu air tersebut.
Selain kutu air, kita juga dapat memberikan makanan selingan seperti jentik nyamuk. Jentik nyamuk ini dapat diberikan setiap dua hari sekali atau bisa dijadikan sebagai makanan pokok dengan syarat ikan cupang sudah dewasa. Kita juga dapat memberikan makanan lain seperti cacing sutra, cacing darah, atau cacing rambut. Namun, kita perlu memperhatikan takaran dalam memberikan makanan ikan cupang dengan menggunakan cacing. Karena pemberian berlebihan dapat mengakibatkan hal yang sangat fatal terhadap ikan kesayangan kita. Untuk mengetahui bagaimana cara memberikan makan ikan cupang dengan menggunakan cacing dan resiko pemberian makan dengan cacing, bisa di baca dalam artikel sebelumnya yaitu makanan ikan cupang yang baik untuk pertumbuhan.

Perawatan Akuarium

Perawatan tempat ikan cupang, baik itu botol atau akuarium bisa perlu dilakukan secara rutin. Kita bisa mengganti setiap hari air yang ada di dalam botol atau akuarium. Namun, pergantian air tidak semuanya. Kita cukup mengganti 50% air yang ada di dalam botol atau akuarium. Jika kita malas menggantinya, kita bisa menggantinya tiga hari sekali. Namun ini adalah batas maksimal dan air harus diganti.
Untuk mengganti air secara keseluruhan, kita dapat melakukannya seminggu sekali. Selain itu, botol atau akuarium harus dicuci dengan bersih kemudian dijemur agar bakteri yang ada didalam akuarium mati dan ikan terhindar dari penyakit. Cara lain untuk membunuh bakteri yang ada dalam akuarium adalah dengan merendam akuarium dengan larutan PK dosis tinggi selama 1 atau 2 jam. Setelah itu, akuarium dicuci kembali dan dijemur dibawah terik sinar matahari. Jika kita terlambat mengganti air akuarium, maka dapat menyebabkan penyakit pada ikan cupang kesayangan kita.

Mengatasi Penyakit Ikan Cupang

Penyakit yang biasanya menyerang ikan cupang adalah velvet, white spot, busung, dan berak putih.

White Spot

Jika ikan cupang kesayangan kita terdapat bercak-bercak putih di seluruh tubuh ikan, berarti ikan cupang tersebut terkena penyakit white spot. Cara mengatasi penyakit ini adalah dengan memberikan obat anti bakteri seperti Bliz Id. Cara pemberiannya yaitu dengan menetesi air akuarium dengan obat tersebut. Dosis pemberiannya yaitu 4 tetes untuk 4 liter air. Selain menggunakan obat anti bakteri, kita juga dapat menggunakan garam dapur juga dapat untuk menyembuhkan penyakit ini. Caranya adalah dengan memberikan satu sendok teh garam dapur ke air akuarium atau kita juga dapat meletakkan ikan ke dalam baskom yang sudah diberi campuran air dengan garam dapur dengan dosis 2-3 sendok makan per liter. Karena reaksinya sangat cepat. jadi jangan lama-lama dalam perendamannya. Begitu ikan dimasukkan ke dalam baskom, ikan langsung saja di ambil.

Velvet

Penyakit velvet ditandai dengan menguncupnya sirip ikan cupang. Penyebab penyakit velvet adalah parasit Saproglenia sp. Untuk pengobatannya, kita bisa memberikan obat anti bakteri seperti Blitch itch. Cara pemberiannya yaitu berikan 4 tetes Blitch itch dan 4 sendok garam dapur ke dalam 4 liter air. Siapkan 5 wadah yang sudah terdapat larutan air dengan konsentrasi obat semakin berkurang dari wadah yang satu dengan lainnya. Kemudian masukkan ikan yang terkena penyakit velvet ke dalam larutan air tersebut selama 10 menit. Selanjutnya ikan dipindah ke dalam wadah lainnya hingga selesai.
Selain dengan cara tersebut, ada cara lain untuk mengobati ikan cupang yang terkena penyakit velvet. Caranya adalah masukkan ikan kedalam wadah yang sudah diberi obat anti bakteri seperti seperti Root stop atau Fismate dengan Konsentrasi 0.3-0.5 ml/menit selama 30 menit. Kemudian masukkan kembali ikan ke dalam wadah yang sudah diberi obat antibiotik, seperti Furazolidon selama 2-3 jam. Dosis pemberian obat antibiotik yaitu setiap 250gr antibiotik dilarutkan ke dalam 20 liter air.

Busung

Penyakit Busung merupakan penyakit yang cukup sulit untuk dideteksi. karena penyakit ini menyerang bagian organ dalam ikan cupang. Satu-satunya tanda bahwa ikan tersebut terkena penyakit busung adalah perut ikan akan terlihat buncit. Penyebab dari penyakit busung ini adalah terdapat bakteri bekteri Salmonella sp. di dalam tubuh ikan. Cara mengobati ikan yang terkena penyakit busung adalah dengan merendam ikan ke dalam larutan Flagil 500 selama 1-2 jam.

Berak Putih

Penyakit terakhir yang biasanya menyerang ikan cupang adalah berak putih. Penyakit ini bisanya disebabkan oleh cacing Ascaris sp. Penyakit ini tidak mengakibatkan kematian pada ikan. Namun, pertumbuhan akan terhambat dan warnanya pun tidak sebagus ketika ikan tidak terkena penyakit. Cara pengobatannya adalah dengan memberikan obat cacing, Seperti Verominox atau Worm x, yang dicampur dengan air. Dosis yang harus diberikan untuk mengobati penyakit ini adalah satu tetes obat dicampur dengan 5 liter air. Lakukanlah selama kurang lebih satu minggu. Kemungkinan besar ikan cupang kesayangan kamu akan sembuh dari penyakitnya.

Rabu, 13 April 2016

lulur pemutih alami yang mudah di buat

lulur Pemutih Alami Yang Mudah Dibuat

Lulur pemutih dari bahan-bahan alami mudah untuk membuatnya. Bahan-bahan alami ini tidak sulit mencarinya karena banyak tersedia di pasar-pasar tradisional maupun swalayan. Bahan-bahan alami ini dibuat menjadi lulur pemutih yang berkhasiat memutihkan, melembutkan dan mencerahkan kulit. Lulur dari bahan alami ini tidak memiliki efek samping karena terbuat dari bahan-bahan yang tidak berbahaya bagi kulit. Siapa yang tak ingin kulitnya putih dan bercahaya, semua orang bisa mendapatkannya dengan menggunakan lulur pemutih alami yang bisa dibuat di rumah. Selain menggunakan lulur pemutih, pola hidup sehat harus dijaga, konsumsi sayur dan buah serta berolahraga akan membuat kulit menjadi putih dan tubuh menjadi sehat.
lulur-pemutih-alami-yang-mudah-dibuat
Sediakan bahan-bahan berikut ini:
1. Bengkoang. Bengkoang berkhasiat memutihkan kulit, mencerahkan, menyegarkan dan menghilangkan bintik-bintik hitam pada kulit. Putri-putri keraton sering menggunakan bengkoang untuk bahan kecantikan kulit mereka.
2. Susu. Susu tidak hanya bermanfaat bagi tubuh tapi juga bermanfaat bagi kulit. Susu dapat mencerahkan, melembabkan dan meregenerasi sel-selu kulit. Susu adalah salah satu bahan alami yang sering digunakan untuk kecantikan kulit.
3. Jeruk nipis atau lemon. Jeruk nipis bermanfaat untuk mencerahkan kulit dan mencerahkan noda-noda bekas jerawat pada wajah.
4. Minyak zaitun. Minyak zaitun bermanfaat membuat kulit menjadi kencang dan bercahaya.
Cara membuatnya:
Cuci dan kupas 1 buah bengkoang ukuran sedang lalu parut. Peras hasil parutan bengkoang lalu masukkan kedalam mangkuk bening. Diamkan beberapa menit, ambil sari bengkoang yang mengendap di mangkuk dan buang air yang ada diatasnya. Sari bengkoang ini dicampur dengan 1 sendok makan susu bubuk, 1 sendok makan air perasan jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak zaitun. Campur rata semua bahan lalu oleskan pada tubuh secara merata diselingi dengan memijat halus bagian tubuh dengan lulur alami ini. Diamkan kurang lebih 15-20 menit, setelah selesai bersihkan badan dengan air bersih.

Kamis, 07 April 2016

mobil-mobilan

gonggom pasaribu
Monday, 26 May 2014
Cara Membuat mobil - mobilan - Setelah sukses dengan artikel cara membuat kotak pensil, maka kali ini bisnis terbaru akan berbagi Cara Membuat Mainan Mobil - Mobilan yang Disukai Anak - Anak. Anak anak sangat menyukai mainan. Mainan apa saja pun itu seperti boneka, robot, mobil mobilan dan lain lain namun dalam hal ini bisnis terbaru hanya membahas Cara Membuat Mainan Mobil - Mobilan yang Disukai Anak - Anak.

Ada beraneka ragam 
Cara Membuat Mainan Mobil - Mobilan yang Disukai Anak - Anak, misalnya yang terbuat dari bahan kayu, plastik maupun besi. Namun mainan mobil - mobilan yang paling gampang dibuat adalah dengan yang  berbahan dasar kayu karena bahan dasar kayu mudah untuk didapatkan dan mudah untuk dibentuk.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHSl8sIpAhjNG92A7E0_9SrlaiXtsCCfYIEl6_WIZVogZNITRxAaIYy5RFHb8VELALpXxT0mDKr7JNa7LF9_U8TtHwJKJj4TtKhN9gn_TcZN4Hy3d_YBo2HG3Ioq1FyD135EwsKuFNnukX/s1600/mobil+mobilan.png


Kami akan memberikan sedikit Cara Membuat Mainan Mobil - Mobilan yang Disukai Anak - Anak, simak dan lakukan dirumah ya.

Bahan - Bahan yang Digunakan untuk membuat mainan mobil mobilan :


  • Kayu tipis dengan berbagai ukuran panjang dan ketebalan.
  • paku kecil dengan berbagai ukuran.
  • cat kayu
  • lem kayu
  • 2 buah besi panjang berbentuk lidi sepanjang 10 cm.
Alat alat yang digunakan untuk membuat mainan mobil mobilan  :
  • gergaji
  • palu
  • kuas
  • palet cat
Cara membuat mainan mobil mobilan :

1. Siapkanlah dan potonglah kayu dengan gergaji seperti pada gambar berikut ini :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4S30dRrr1t7MSV3SDy13PbdNViEJbr-6QdItRtegq_drha5SEdMSIRwKsOiMqkIFqjwuNjfzDd1vJlz2vI6Cnxtvvi_I8QbA7MtZqjSCCP-vqiAbwOv6Q_bjIAmVuzp1LyAszX5Ms9brQ/s1600/sketsa+mobil.png
2. Gabungkanlah semua bagian bagian kayu dengan menggunakan paku paku kecil hingga membentuk kerangka mobil.

3. Lubangi bagian roda mobil dan satukan dengan menggunakan besi tipis panjang agar menyatu dengan sempurna, gunakanlah lem kayu.

4. Gabungkan roda pada bagian badan mobil mobilan.

5. Setelah mobil mobilan jadi, kemudian berilah cat warna agar mobil terlihat lebih indah dan menarik.

6. Gunakan kreatifitas anda dalam hal ini agar hasilnya memuaskan.

7. Setelah selesai dalam pewarnaan, keringkan selama 2 jam dibawah sinar matahari.


Tidak sulit kan membuatnya? cobalah buat untuk anak anda atau untuk anda sendiri ya. Tidak perlu membeli mobil mobilan yang mahal kalau anda bisa membuatnya dengan modal  yang murah. Anda juga bisa memanfaatkan peluang ini dengan membuatnya dan memasarkannya dipasaran dan dipastikan ini bisa menjadi bisnis terbaru anda.

Itulah tadi Cara Membuat Mainan Mobil - Mobilan yang Disukai Anak - Anak yang bisa kami sampaikan pada kesempatan kali ini dan semoga anda bisa membuatnya dengan sempurna dirumah ya. Tetaplah menjadi elegan dan kreatif serta jangan lupa baca artikel menarik lainnya hanya di Bisnis Terbaru.